Sejarah MA Shiddiqah Zahra


 

Semula pondok pesantren Shiddiqah Zahra berlangsung sebagaimana aktivitas pondok pada umumnya yang telah berlangung bertahun-tahun. 

Pada tahun akademik 2020/2021 di tengah pandemi Covid-19 tantangan menghadirkan pendidikan Islam yang berkelanjutan mendorong inovasi pendidikan yang bukan hanya dalam bentuk pesantren. Apalagi tantangan pendidikan jarak jauh melalui daring bakal menjadi kesulitan tersendiri.


Jika inovasi tidak dihadirkan, lambat laun pondok pesantren Shiddiqah Zahra bakal surut dan tinggal nama.

 

Dengan demikian pondok pesantren menghadirkan terobosan sebagai jalan keluar agar proses pendidikan Islam tetap bertahan dan dilangsungkan.

 

Pilihan paling tepat sebagai keputusan bijak ialah menghadirkan sekolah Madrasah Aliyah yang terintegrasi dengan pondok pesantren. Program akademik pondok pesantren akhirnya dapat terserap sejalan dengan kurikulum madrasah aliyah dengan dua komposisi: 50% kurikulum agama dan 50% lainnya kurikulum ilmu pengetahuan umum.

 

Sehingga dalam masa mendatang, santri pondok pesantren dapat terintegrasi untuk belajar di Madrasah Aliyah Shiddiqah Zahra yang nantinya dapat memperoleh kelulusan berijazah setaraf SMA/MA sederajat. 


Kini Madrasah Aliyah Shiddiqah Zahra Jakarta telah berdiri seiring juga Pondok Pesantren Shiddiqah Zahra yang berjalan beriringan. Sebagai lembaga akademik yang terdaftar di Kemenag dan formal, insya Allah profesional dan toleran.

 

Sebagai lembaga pendidikan Islam, kami perlu lebih serius menanganinya, lebih dedikatif untuk memajukannya dan harus punya ketulusan untuk berkontribusi lebih demi masa depan ilmu-ilmu Islam dan masyarakat Islam secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum. 

Semoga Allah ridho kepada kita dan memberkati kita semua. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar